Mechanical - Electrical Engineering

Hosting Unlimited Indonesia

Senin, 30 September 2013

Busbar Short Circuit Rating Calculation

Cara cepat untuk menghitung Busbar Short Circuit Rating yaitu dengan cara hitung maksimum short circuit dari total incoming generator/trafo. Gunakan nilai subtransient untuk mendapatkan device duty rating.

Misal :

Emergency generator 400V, 1000kW, 0.8pf, X"d = 0.09

FLA = 1000/(V3 x 0.4 x 0.8) = 1804 Ampere.

Short Circuit Current = (100/9) x 1804 = 20 kA.

Jadi busbar short circuit rating minimum harus 20 kA. Kalau jumlah generatornya lebih dari satu diparalel misalnya 2 maka tinggal dikalikan saja 20kA x 2 = 40 kA.

Untuk perhitungan lebih akurat pakai software (ETAP PS) untuk mempertimbangkan kontribusi dari beban-beban dinamis (motor).


~Semoga Bermanfaat~

Penggunaan CNG Pengganti BBM di Pembangkit Muara Tawar

 
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) melakukan groundbreaking pembangunan proyek compressed natural gas Muara Tawar (CNG) di Bekasi. Acara tersebut di hadiri oleh Direktur Pengadaan Strategis PLN Bagito Riawan bersama Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) Susanto Purnomo.

Seperti yang dikutip dari situs remi PLN, dengan memanfaatkan teknologi gas alam terkompresi (CNG), PLN mampu menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) hingga 203 ribu kiloliter atau setara penghematan Rp1,786 triliun per tahun.

Nantinya, CNG Muara Tawar akan beroperasi pada Desember 2013. Untuk pengerjaannya, CNG ini akan dilakukan oleh konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP)-odira-Adcomp, akan digunakan pada saat beban puncak selama 9 jam untuk kapasitas 400 MW.

Storage CNG UP Muara Tawar akan menjadi 72 MMSCF. Selain membangun di Muara Tawar, PT PJB pun membangun CNG ditempat lain yaitu, Gresik.

Penyimpanan CNG UP Muara Tawar akan memanfaatkan gas PGN menggunakan pipa SSWJ II (South Sumatera West Java II) dan Pertamina EP yang tidak terserap saat pembangkit beroperasi di luar beban puncak.

Sedangkan untuk total pasokan dari PGN dan Pertamina EP rata-rata sebesar 180 BBUTD. Pada saat beban puncak, cadangan gas yang tersimpan akan dipakai untuk menggantikan penggunaan BBM.
 
 
Sumber : Energy Today

Minggu, 22 September 2013

Pemerintah Gandeng Swasta Garap Proyek Listrik

 
 
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan lebih mendorong keterlibatan swasta untuk menggarap sejumlah proyek kelistrikan tahun depan. Langkah ini disepakati lantaran anggaran kementerian tahun depan mengalami pemangkasan yang cukup besar.

Menteri Energi Jero Wacik mengatakan, ke depan pemerintah tidak mungkin lagi mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk mengejar target pasokan listrik. Sebab, dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, jumlah konsumsi energi ikut meningkat terus.

"Pembangkit listrik energi terbarukan misalnya. Kalau andalkan APBN saja, tidak mungkin banyak dikerjakan," kata Jero dalam Rapat Kerja dengan Komisi Energi, Rabu tengah malam, 18 September 2013.

Jero yakin, dukungan penuh dari pemerintah lewat regulasi yang baik, akan menarik swasta untuk bisa bekerjasama dengan negara. Ia menilai swasta masih bersemangat tinggi untuk bergabung. "Kalau kita bisa berikan sesuatu yang atraktif, swasta akan bergerak. Sehingga misalnya, PLN tinggal beli listrik saja dari pembangkit-pembangkit energi terbarukan ini," ujarnya.

Anggota Komisi Energi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Nur Yasin menilai rencana kementerian untuk melibatkan swasta sudah tepat. Namun, menurut dia, kendala selama ini justru berasal dari regulasi pemerintah sendiri. "Banyak kendala pembangunan pembangkit misalnya terhambat pelepasan lahan yang membutuhkan campur tangan pemerintah, " ujarnya.

Ia menyarakan pemerintah mulai mengintegrasikan regulasi yang satu dengan yang lainnya, dari level pemerintah pusat hingga ke pemerintah daerah, jika mau menarik investasi swasta di bidang pembangkit listrik. "Harus dibuatkan aturan untuk mendukung kerja swasta," ujarnya.


Sumber: Tempo

PJU Project

Spesifikasi Umum Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan pengadaan jaringan listrik penerangan jalan umum.

Pekerjaan Pengisian Formulir Pasang Baru

Tahap awal pelaksanaan pekerjaan pemasangan jaringan instalasi Penerangan Jalan umum adalah pekerjaan Pengisian Formulir Pasang Baru pada PT. PLN (Persero). Selanjutnya dilakukan Penarikan Jaringan Instalasi dengan menggunakan Twisted Cable SR AL 2 x 10 mm pada tiang listrik milik PLN sesuai dengan gambar situasi. 

Pekerjaan Pemasangan Accessories Tiang

  1. Sebelum penarikan kabel Jaringan Instalasi PJU, dilakukan pemasangan accessories kabel SR AL 2 x 10 mm berupa pemasangan Breaket Dead And ( dengan menggunakan Stainless Strip sebagai pengikat dan straping Buckle sebagai pengunci ) cantolan Service Dead And 16 / 25 mm.
  2. Untuk Pemasangan Stainless Strip 20 x 0.7 mm, haruslah dengan menggunakan Bendit untuk memastikan pengancingan dilaksanakan dengan baik dan kuat.
Pekerjaan Pemasangan Armatur Lampu dan Penyambugan Instalasi Lampu

  1. Setelah penarikan Jaringan selesai dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan pemasangan armatur lampu yang menggunakan pipa besi Ø 1,5 “ dengan ukuran panjang 1,5 mm dengan sudut kemiringan 30 ̊dan pada saat bersamaan dilakukan pemasangan box lampu jalan ukuran 600 x 400 mm berbahan galvanis ( housing menggunakan fitting keramik 150 watt ) dengan penutup kaca dan instalasinya dengan kabel NYM 2 x 2,5 mm .
  2. Lanjutkan dengan penyambungan / connect instalasi lampu penerangan jalan yang menggunakan kabel NYM 3 x 2,5 mm pada kabel SR AL 2 x 10 mm dengan menggunakan Connector Tab kedap air dengan ukuran 16 / 25 mm.
Pemasangan Box Panel, Magnetic Contactor, Timer, dan MCB

Setelah dipastikan semua pekerjaan penarikan kabel jaringan dan pemasangan armatur lampu jalan dilaksanakan dengan baik, kemudian dilanjutkan dengan Pemasangan Box Panel, Kwh meter, Magnetic Contactor dan Timer Switch.
  1. Pemasangan Box Panel ini dilaksanakan pada tiang Jaringan Tegangan Rendah ( JTR ) yang telah ditentukan. Pemasangan Box Panel ini dilakukan dengan pemasangan buegel dan pengancingan dengan menggunakan baut klem begel yang sesuai dengan ukuran box panil 700 x 400 x 280 mm ) yang menggunakan topi agar tidak kemasukan air.
  2. Setelah pemasangan Box Panel selesai dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan Magnetic Contactor 30 Amperre 220 – 230V , pemasangan Timer Switch 220 – 240V 16A 50-60Hz / Double Power ( yang menggunakan Baterai Cadangan ).
  3. Apabila proses pengadaan Kwh Meter oleh PT. PLN telah selesai maka dapat dilanjutkan dengan pemasangan Kwh Meter dan penyambungan arus / connect pada Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dengan menggunakan pembatas ( MCB ) Kwh Meter dan pembatas jaringan instalasi penerangan jalan umum ( MCB 1P 230V 20A ).
  4. Penyambungan pada JTR dilakukan dengan menyambungkan kabel SR AL 2 x 10 mm pada Jaringan Tegangan Rendah menggunakan connector Tab 16/25 mm. Kabel SR AL 2 x 10 mm yang berada diluar Box Panil K – 9 diwajibkan dimasukkan dalam Pipa PVC Ø ¾ ( inlet/outlet).
  5. Dalam pelaksanaan Pekerjaan Penyambungan ini yang harus dipastikan adalah bahwa arde/groundingnya terpasang dengan baik.
Pekerjaan Akhir

Setelah penyambungan pada Jaringan Tegangan Rendah dilakukan, kemudian dilakukan pengetesan pekerjaan sesuai dengan standart dan praktis teknik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti bahwa semua pelaksanakan pekerjaan telah benar-benar baik dan apabila terdapat kekurangan dapat segera dilakukan perbaikan – perbaikan.

Daftar Material

1. Tiang PJU Tiang Pipa Tinggi 9 m ( type Tee )
2. Ornamen Lampu Jalan ( galvanis, kaca bening )
3. Kap Lampu Bulat Komplit Aluminium
4. Lampu SL 58 watt Setara Philips
5. Kabel SR AL 2 x 10 mm
6. Kabel NYM 2 x 2,5 mm
7. Connector Tab 16/25 mm Kedap air
8. Service Dead And 16/25 – 16/25 mm
9. Box Panel K- 9 / 700 x 400 x 280 mm
10. Timer 24 Jam 220-230V 16A 50-60Hz 500h Setara Panasonic ( double Power )
11. Magnetic Contactor 220-230V 30A Setara Mitsubishi
12. MCB 1P 230V 2A Setara Schneider Electric
13. MCB 1P 230V 10A- 20A Setara Schneider Electric
14. Stainless Steel Strip 20 / 0,7 mm
15. Stoping Buckle 20 mm
16. Cat Warna – Setara Emco
17. Pipa PVC Ø 1,5”

Pencurian Listrik Harus di Pidanakan

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Ir Jarman MSc mengajak semua pihak untuk peduli pada penyusutan jaringan listrik (losses), khususnya penyusutan karena pencurian listrik. Kasus pencurian listrik bisa dipidanakan sebab hal itu merugikan negara. “Penyelesaian masalah pencurian listrik jangan hanya diselesaikan secara perdata, tapi juga pidana. Karena ada kesengajaan untuk mencuri. Temuan (pencurian listrik) itu sampaikan ke Ditjen Ketenagalistrikan,” ujar Dirjen Ketenagalistrikan saat membuka Workshop Penurunan Losses dengan Berfokus Pada Perbaikan Teknis, Proses Bisnis, Mindset Capabilities & Leadership” yang diadakan oleh Udiklat PLN Semarang, Rabu (11/9).

Losses menurut Dirjen bisa terjadi karena dua hal, yaitu karena masalah teknis dan non teknis. Untuk susut jaringan karena pencurian listrik, PT PLN selama ini telah melakukan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL). Namun pencurian listrik masih saja berulang. Dirjen Ketenagalistrikan meminta PT PLN (persero) melaporkan kasus-kasus pencurian listrik kepada Ditjen Ketenagalistrikan c.q. Direktorat pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan. Ia berjanji akan memproses kasus-kasus tersebut jika masuk ranah pidana. “Akan kita proses, karena kami telah mendidik Penyidik Pegawai Negeri Listrik (PPNS). Sesuai hukum dapat kita proses,” ungkap Dirjen.

Menurut Dirjen, pencurian listrik harus dibuat efek jera. “Mereka mencuri listrik bukan karena tidak mampu bayar, tapi memang ingin mendapatkan lebih di luar hak dia,’ ungkapnya. Pencurian listrik merugikan negara, untuk itu workshop yang digelar dari Rabu (11/9) hingga Kamis (12/9) ini diharapkan mampu membantu para pekerja teknis PT PLN (persero) memahami dan menyadari tentang penyusutan listrik serta berupaya menurunkan angka losses tersebut. Dengan pemateri yang berpengalaman, Dirjen berharap para peserta workshop tersebut dapat belajar dan sharing pengalaman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk penurunan angka losses.

Workshop yang diselenggarakan oleh PLN Corporate University ini juga diikuti oleh para Inspektur Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan. Dirjen merasa terhormat dapat membuka workshop tersebut, serta berpesan kepada peserta untuk serius demi menurunkan losses. “Coporate yang tidak bisa menurunkan angka losses, mengindikasikan perusahaan tersebut tidak dapat menyelesaikan persoalan di perusahaan itu sendiri,” ujar Dirjen menutup sambutannya. (PSJ)


Sumber: Dirjen Ketenagalistrikan Kemen ESDM

Sabtu, 21 September 2013

Insinyur Migas Indonesia Overseas

“Tenaga kerja minyak dan gas di Indonesia sudah terkenal hingga ke luar negeri. Saat ini, negara-negara produsen minyak di Timur Tengah berencana merekrut 600 insinyur di sektor minyak dan gas asal Indonesia.” – detikfinance

SKK Migas-K3S kelihatannya lebih senang memakai tenaga expat daripada tenaga sendiri yang kemampuannya banyak diatas expat tersebut. Tenaga lokal yang setara dengan expat kemungkinan upahnya lebih rendah, oleh karena itu mereka lebih dihargai daripada di negeri sendiri. Sedramatis inikah kondisi di negeri kita? Namun di satu sisi, bukankah dengan kondisi reversal seperti ini malah mendukung negeri sendiri yang sedang mengalami defisit neraca perdagangan yaitu Impor lebih besar daripada ekspor?

Sebenarnya apakah Kementerian ESDM ataupun SKK Migas menerima expat sepertinya hanya untuk posisi tertentu seperti Staf Ahli Menteri atau Staf Khusus sudah pernah dilakukan dengan meng-hire profesional namun tampaknya soal upah diadakan sendiri karena pasti tidak masuk dalam kategori yang ada di dalam Biro Kepegawaian. Malah Pertamina pernah berencana merekrut expat untuk bisnis Migas Hulu beberapa waktu yang lalu dan sudah sempat berjalan beberapa saat akan tetapi sekarang tidak terdengar kabar beritanya lagi.

Mengenai peluang kerja 600 insinyur Indonesia, mungkin KMI bisa masuk disini sebagai provider namun tentunya butuh dukungan banyak pihak. Ini bisa dimulai dari fresh graduate dimana KMI mempunyai program “KMI Goes to Campus” agar lebih mudah melakukan kerjasamanya kemudian dengan dukungan SKK Migas, kita dapat buatkan pelatihan selama enam bulan dan on the job training selama enam bulan di lokasi kerja K3S diseluruh Indonesia untuk menambah pengalaman lapangan, setelah itu dapat diterjunkan di “medan perang” baik di Indonesia ataupun di negara lain yang membutuhkan. Saat ini baru satu orang yang bersedia memberikan ilmunya senior KMI, yaitu Mohamad Abadi, trainer Migas yang sudah menjajaki berbagai perusahaan Migas Hulu.
Sumber : detikfinance

International Technology Transfer

Untuk memperkuat kapasitas lembaga pemerintah dalam proses alih teknologi berskala internasional, Kementerian Riset dan Teknologi bekerjasama dengan European Union (EU) mengadakan satu workshop dengan tema Impediments to and Relevant Policies for International Technology Transfer (ITT) In Indonesia. Workshop yang diselenggarakan pada tanggal 12-13 September di Hotel Millenium tersebut diharapkan dapat mengeluarkan satu draft rekomendasi kebijakan bagi Ristek dalam kaitannya dengan akuisisi ITT dan kerjasama alih teknologi dari luar negeri kedalam industri domestik.

Melalui keynote speechnya, Teguh Rahardjo sekaligus mewakili Kementerian Ristek mengharapkan supaya Workshop tersebut dapat memberikan satu masukan bagi Pemerintah Indonesia dalam rangka menstimulus efektivitas kegiatan alih teknologi melalui penyediakan environment atau regulasi yang kondusif.

Dalam dinamika workshop tersebut, Pakar dari Uni Eropa Mr. Douglas Thompson menyampaikan mengenai beberapa channel terjadinya proses ITT antara lain melalui FDI, joint venture, subcontracting dan procurement, company aquisition dan sebagainya. Sementara ini, Peneliti Senior dari Pusat Studi Ekonomi LIPI Thee Kian Wee mengatakan bahwa regulatory standard dan absorbtion capacity masih menjadi masalah bagi Small Medium Enterprises (SMs) dalam kegiatan ITT. Menurut beliau Channel utama yang banyak digunakan oleh perusahaan Indonesia dalam proses ITT adalah melalui FDI, licensing, import of capital goods, bantuan pemasaran, manajerial dan teknik. Adapun Ahmad Kalla yang merupakan Direktur PT Poso Energi sekaligus pembicara yang mewakili perpektif bisnis mengatakan bahwa untuk pemilihan mekanisme dan channel ITT yang relevan, sebaiknya diserahkan kepada Industri. Pemerintah menurut Ahmad Kalla, cukup memfasilitas dalam bentuk insentif seperti tax allowance, dan tentunya dukungan birokrasi yang fleksibel. Ahmad Kallla juga memberikan catatan penting tentang pentingnya willingness dan komitmen dalam memulai suatu bisnis. Dudi Hidayat dari PAPIPTEK LIPI selaku moderator juga menekankan pentingnya govermental state sebagai sarat mutlak bagi keberhasilan sejumlah regulasi termasuk alih teknologi.

Workshop yang dihadiri dari sejumlah pejabat dari kementerian Ristek, LPNK Ristek, Kementerian Perindustrian, BKPM, Duta dari European Union (EU) dan EU-Indonesia Trade Cooperation Facility (TCF), dan sejumlah perwakilan baik industri maupun lembaga intermediasi seperti yaitu PT DI, PT Dahana dan lain-lain mengeluarkan beberapa kesimpulan. Pertama, ITT merupakan sarana yang dianggap sangat penting bagi industri untuk meningkatkan daya saingnya. Adapun untuk bagaimana pendekatan model atau channel yang relevan harus tetap memperhatikan konteks, sektor dan jenis industri. Ahmad Dading Gunadi, selaku Asdep Relevansi Program Riset IPTEK dalam menutup workshop tersebut mengatakan bahwa Pemerintah khususnya Kementerian Ristek berkomitmen untuk selalu mendorong terbentuknya satu environment yang kondusif bagi efektivitas kegiatan ITT industri, tentunya melalui semangat kolaborasi antar seluruh pihak terkait.

Akhirnya, dinamika yang terjadi dalam workshop tersebut, diharapkan dapat semakin melengkapi informasi yang dibutuhkan bagi kerjasama EU-Indonesia dalam memahami disctinctive factor bagi implementasi ITT dalam konteks Indonesia baik pada level makro (kebijakan), manajemen, mikro dan sektoral. Hal ini tentunya sangat penting dalam merancang draft rekomendasi kebijakan terkait akuisisi ITT dan kerjasama alih teknologi dalam skala internasional.
 
Sumber : Kemenristek

Selasa, 17 September 2013

Rethinking The Indonesian Crisis


Hemat Energi

Penghematan energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghematan energi.

Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.

Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.

Konservasi Energi

Konservasi energi merujuk pada pengurangan pemakaian energi untuk berbagai tujuan dan kegiatan industri. Konservasi energi tidak sama dengan efisiensi energi meskipun ada hubungan yang sangat kuat antara kedua istilah ini, bahkan meningkatkan efisiensi energi adalah salah satu metode konservasi energi yang terbaik. Tujuan utama dari konservasi energi adalah untuk menghemat energi. Penghematan energi juga berarti menghemat uang serta mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil karena mereka masih merupakan bahan bakar yang dominan.

Konservasi energi juga dapat membantu lingkungan kita. Menghemat energi berarti mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan ini berarti mengurangi emisi CO2. Selama ini, peningkatan emisi CO2 dianggap oleh banyak ilmuwan sebagai penyebab utama di balik meningkatnya dampak perubahan iklim. Kita semua dapat menggunakan metode konservasi energi yang sederhana, misalnya menggunakan perangkat hemat energi yang lebih baru, daur ulang, atau menggunakan sepeda dan jalan kaki saat bepergian. 

Konsumsi energi terus meningkat di seluruh dunia, dan dengan munculnya raksasa ekonomi baru seperti Cina dan India ,dunia akan semakin haus  energi. Rasa haus terhadap energi biasanya terpuaskan dengan meingkatkan produksi energi dan negara-negara di dunia cenderung lupa mengenai konservasi energi sebagai cara terbaik untuk bereaksi terhadap permintaan energi yang meningkat, karena konservasi energi lebih baik dari sudut pandang lingkungan maupun ekonomi bila dibandingkan dengan peningkatan produksi energi (biasanya dalam bentuk impor BBM asing).


Renewable Energi

Secara sederhana, energi terbarukan didefinisikan sebagai energi yang dapat diperoleh ulang (terbarukan) seperti sinar matahari dan angin. Sumber energi terbarukan adalah sumber energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global seperti pada sumber-sumber tradisional  lain. Ini adalah alasan utama mengapa energi terbarukan sangat terkait dengan masalah lingkungan dan ekologi di mata banyak orang.

Banyak orang biasanya menunjuk energi terbarukan sebagai antitesis untuk bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil memiliki tradisi penggunaan yang panjang, sementara sektor energi terbarukan baru saja mulai berkembang dan ini adalah alasan utama mengapa energi terbarukan masih sulit bersaing dengan bahan bakar fosil.

Energi terbarukan masih perlu meningkatkan daya saing, karena sumber energi yang terbarukan masih membutuhkan subsidi untuk tetap kompetitif dengan bahan bakar fosil dalam hal biaya (meskipun harus juga disebutkan bahwa perkembangan teknologi pada energi terbarukan terus menurunkan harganya dan hanya masalah waktu  energi terbarukan akan memiliki harga yang kompetiti tanpa subsidi dibandingkan bahan bakar tradisional.)

Selain dalam hal biaya, energi terbarukan juga perlu meningkatkan efisiensinya. Sebagai contoh, panel surya rata-rata memiliki efisiensi sekitar 15% yang berarti banyak energi akan terbuang dan ditransfer menjadi panas, bukan menjadi bentuk lain energi yang bermanfaat untuk digunakan. Namun, ada banyak penelitian yang sedang berlangsung dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi teknologi energi terbarukan, beberapa darinya benar-benar menjanjikan, meskipun kita belum melihat solusi energi terbarukan yang sangat efisien dan bernilai komersial tinggi.

Sektor energi terbarukan bisa memutuskan untuk "wait and see" karena bahan bakar fosil pada akhirnya akan habis dan energi terbarukan kemudian akan menjadi alternatif terbaik guna memuaskan rasa dahaga dunia akan energi. Tapi ini akan menjadi strategi yang buruk karena dua alasan: keamanan energi dan perubahan iklim.

Sebelum bahan bakar fosil habis, sektor energi terbarukan harus dikembangkan untuk cukup menggantikan batubara, minyak bumi, dan gas alam dan ini hanya dapat dilakukan jika kemajuan teknologi energi terbarukan berlanjut di tahun-tahun mendatang. Kegagalan pengembangkan teknologi energi terbarukan akan membahayakan keamanan energi masa depan kita, dan ini harus dihindari oleh dunia.

Energi terbarukan sering dianggap sebagai cara terbaik untuk mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim. Energi terbarukan akan mengurangi penggunakan bahan bakar fosil yang terus kita bakar, mengurangi pembakaran bahan bakar fosil berarti juga mengurangi emisi karbon dioksida dan memberikan dampak perubahan iklim yang lebih rendah.

Sebenarnya ada banyak alasan untuk memilih energi terbarukan dibandingkan bahan bakar fosil, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa energi terbarukan masih belum siap untuk sepenuhnya menggantikan bahan bakar fosil. Di tahun-tahun mendatang hal itu pasti terjadi, tetapi tidak untuk sekarang. Hal yang paling penting untuk dilakukan sekarang adalah mengembangkan teknologi yang berbeda bagi energi terbarukan guna memastikan bahwa saat datangnya hari dimana bahan bakar fosil habis, dunia tidak perlu khawatir dan energi terbarukan sudah siap untuk menggantikannya.

~ Hemat Energi Hemat Biaya, Konservasi Energi Hutang Negara Bisa di Kurangi, Renewable Energy Menjadikan Alam Kembali Lestari~